Mari Bergabung Menjadi Produktifitas Agen / Reseller Untuk Memasyarakatkan Sehatnya Konsumsi Susu Segar Kambing Etawa. DICARI AGEN SELURUH INDONESIA

Minggu, 28 Maret 2010

Kecukupan Kalsium Dalam Tubuh

Seluruh sel dalam tubuh manusia memerlukan kalsium, akan tetapi sebagian besar kalsium digunakan untuk kekuatan tulang dan gigi. Kalsium adalah mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, 40% dari seluruh mineral yang ada adalah kalsium atau setara dengan 1200 gram. Sumber utama kalsium pada umumnya adalah susu yang mengandung sekitar 1150 mg kalsium per liter. Sumber lain kalsium adalah sayuran berwarna hijau dan kacang-kacangan. Roti dan bijian, menyumbang asupan kalsium yang nyata karena konsumsi yang sering. Ikan dan makanan sumber laut mengandung kalsium lebih banyak dibanding daging sapi maupun ayam.

Tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1200 g kalsium, jumlah tersebut sekitar 1 – 2% dari berat tubuh. Sebanyak 99% kalsium terdapat pada jaringan yang mengandung mineral seperti tulang dan gigi, yang berada dalam bentuk kalsium fosfat (bersama dengan sejumlah kecil kalsium karbonat), yang berfungsi membentuk kekuatan dan struktur tulang. Seiring dengan pernyataan tersebut, menurut Ilich- Ernst dan Kerstetter (2000), tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1000 hingga 1500 gram kalsium (tergantung pada jenis kelamin, ras, ukuran tubuh), yang mana 99% ditemukan pada tulang dalam bentuk hidroksiapatit. Kebutuhan kalsium sangat ditentukan oleh kebutuhan tulang dan aktivitas fisik. Kalsium merupakan zat gizi mikro yang sangat penting. Zat gizi ini pada umumnya memperlihatkan pengaruh menguntungkan pada tulang untuk segala usia, walaupun hasilnya tidak selalu konsisten.
Peranan utama kalsium adalah untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, selain itu kalsium juga berperan dalam berbagai proses dalam tubuh. Kalsium berperan penting dalam proses pembekuan darah dan kontraksi otot. Apabila kalsium dalam darah terdapat di bawah titik kritis, otot tidak dapat rileks setelah kontraksi, sehingga tubuh memperlihatkan gejala kejang-kejang. Titani biasanya akan timbul apabila konsentrasi kalsium dalam darah turun dari kadar normalnya yaitu 9,4 mg/dl menjadi kira-kira 6 mg/dl (35% di bawah kadar normal) dan apabila kadarnya menjadi kira-kira 4 mg/dl, biasanya akan menyebabkan kematian. Sebaliknya, apabila kadar kalsium dalam darah meningkat melebihi kadar normal, sampai kira-kira 12 mg/dl, sistem saraf akan tertekan dan aktivitas refleks pada sistem saraf menjadi lamban, memendekkan interval denyut jantung, menimbulkan konstipasi dan menurunkan nafsu makan. Efek penekanan akan lebih nyata apabila kadar kalsium meningkat di atas 15 mg/dl dan apabila kadar kalsium dalam darah meningkat hingga kira-kira 17 mg/dl, kristal kalsium fosfat cenderung mengendap di seluruh tubuh.

Kalsium membutuhkan lingkungan yang asam agar dapat diserap secara efisien. Penyerapan terutama terjadi pada bagian atas usus halus. Usus halus cenderung selalu dalam kondisi asam karena menerima keasaman dari perut yang kadangkala menjadi netral oleh karena adanya pelepasan cairan dari pankreas. Penyerapan kalsium pada permukaan usus halus tergantung pada keaktifan hormon vitamin D. Tubuh manusia menyerap sekitar 20% hingga 40% kalsium dari makanan yang dikonsumsi, akan tetapi apabila tubuh membutuhkan kalsium dalam jumlah ekstra tinggi (bayi dan ibu hamil), penyerapan meningkat mencapai 50% hingga 70%. Remaja cenderung menyerap kalsium lebih banyak daripada orang lanjut usia.

Penting di Usia Muda
Tulang manusia mengalami peluruhan dan pembentukan secara berkesinambungan. Pada saat usia muda, pembentukan tulang berlangsung lebih cepat dibandingkan resorpsinya. Sementara itu, pada usia tua resorpsi berlangsung lebih cepat dibandingkan formasinya. Oleh karena itu pada usia tua terjadi proses kehilangan massa tulang.

Perkembangan maksimal massa tulang selama pertumbuhan dan reduksi tulang pada saat usia lanjut adalah dua masalah utama dalam strategi pencegahan osteoporosis. Untuk mencapai tujuan ini, terdapat tiga pedoman utama yang direkomendasikan :
(1) mengonsumsi gizi yang cukup untuk memperbaiki bahan dasar untuk pembentukan tulang,
(2) olahraga secara teratur untuk memelihara stimulus tubuh pada perkembangan dan pemeliharaan tulang,
(3) mempertahankan kecukupan hormonal untuk pemanfaatan kalsium dan pemeliharaan tulang.

Kalsium adalah mineral utama di dalam tulang, dan 99% kalsium dalam tubuh terdapat di dalam jaringan tulang. Massa jaringan tulang adalah faktor penentu risiko kerapuhan tulang baik pada anak-anak maupun dewasa. Lebih dari 40% massa puncakpembentukan tulang dewasa terjadi pada saat remaja. Pada periode ini terjadi perubahangaya hidup, termasuk pada pemenuhan asupan kalsium.

Pada masa remaja diperlukan asupan gizi yang cukup untuk mencapai pertumbuhan fisik optimal. Hal ini diperlukan mengingat kecepatan pertumbuhan fisik saat remaja adalah ke dua tercepat setelah masa bayi. Pada masa ini sekitar 20% tinggi badan dan 50% berat badan seseorang telah tercapai. Untuk memaksimalkan retensi kalsium tubuh, wanita remaja umur 12 – 15 tahun memerlukan konsumsi sedikitnya 1300 mg kalsium setiap hari. Hasil studinya juga menunjukkan bahwa asupan kalsium sebesar 1200 mg per hari hanya menghasilkan 57% dari retensi kalsium maksimum.

Faktor Pendukung dan Penghambat
Penyerapan kalsium dalam tubuh dipengaruhi banyak faktor, terdiri dari faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung penyerapan kalsium adalah kondisi keasaman permukaan, aktivitas dan motilitas saluran pencernaan normal, asupan kalsium dan fosfor seimbang, cukup vitamin D, tubuh memerlukan kalsium dalam jumlah lebih tinggi, asupan kalsium rendah, adanya hormon paratiroid (meningkatkan aktivitas sintesis vitamin D) dan adanya laktosa.

Sebagai faktor penghambat penyerapan kalsium adalah terdapatnya kondisi basa pada saluran pencernaan bagian bawah, serat makanan dalam jumlah besar, penggunaan pencahar, proporsi fosfor lebih besar daripada kalsium, adanya asam fitat, oksalat dan asam lemak yang tidak dapat diserap (mengikat kalsium dalam usus), defisiensi vitamin D, menopause, usia lanjut dan adanya tanin dari teh.

Hampir seluruh kalsium di dalam tubuh terdapat dalam tulang yang berperan sentral dalam pembentukan struktur kekuatan tulang dan gigi. Hanya sedikit sekali (1%) terdapat dalam jaringan lunak, cairan ekstra sel dan plasma yang diperlukan dalam banyak peran metabolisme dan pengaturan. Apabila jumlahnya di bawah 1%, maka tubuh akan melepaskan kalsium dari tulang ataupun gigi untuk memenuhi kebutuhannya.

Tubuh orang dewasa mengandung sekitar 1000 – 1300 mg kalsium (kurang dari 2% berat tubuh). Kandungan normal kalsium darah adalah 9 – 11 mg per 100 ml darah. Sekitar 48% serum kalsium berbentuk ionik dan 46% terdapat dalam senyawa protein darah. Selebihnya terdapat dalam bentuk senyawa komplek yang mudah berdifusi, seperti dalam bentuk sitrat.

Oleh karena belum adanya indikator yang cocok dari kecukupan gizi kalsium, maka perkiraan defisiensi kalsium didasarkan pada besarnya kecukupan asupan makanan dibandingkan dengan asupan yang dianjurkan. Akan tetapi, pendekatan ini masih diperdebatkan, karena belum adanya kesepakatan para ahli pada asupan kalsium yang dianjurkan. Dalam pelaksanaannya, perkiraan proporsi populasi pada setiap negara dengan ketidakcukupan asupan kalsium didasarkan pada asupan yang direkomendasikan dari setiap negara itu sendiri. Dengan menggunakan pendekatan ini dilaporkan bahwa banyak kelompok populasi belum mencapai asupan kalsium yang dianjurkan di sejumlah negara-negara barat.

Sebagai contoh, di Jerman (sekitar separuh wanita dewasa dan sepertiga pria dewasa), Swiss (sebagian besar wanita dewasa) serta di Italia (50% sampel manula >60 tahun), asupan kalsiumnya masih lebih rendah dari yang dianjurkan dari setiap negara tersebut. Di Irlandia, lebih dari 50% wanita berusia 12-18 tahun dan di Amerika Serikat pada wanita berusia 9-18 tahun dan 31 tahun juga belum dapat mencukupi asupan kalsium yang dianjurkan. Di Belanda sebanyak 8-25% pria dan wanita dewasa, belum mencapai 80% dari kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan.

Status kalsium yang rendah menggambarkan terjadinya pengurangan massa tulang yang banyak terjadi di negara-negara barat. Dari hasil perkiraan yang diperoleh dari kriteria diagnosis WHO (berdasarkan pada kandungan mineral tulang), sekitar 4-6 juta wanita dan 1-2 juta pria manula di Amerika Serikat menderita osteoporosis.